Cireng Crispy Modal 50 Ribu Kini Beromset Milyaran Per Bulan

5/5 - (5 votes)

Hi pecinta kuliner uenaak.com,

Pertengahan Februari ini cuaca tidak menentu dan beberapa hari terakhir ini BMKG sudah mengeluarkan peringatan waspada cuaca buruk. Jadi untuk kamu yang berencana untuk bepergian sebaiknya lebih berhati-hati atau menunda dulu perjalanan demi keselamatan.

Nah cuaca buruk seperti ini teringat atu’ sebuah cerita. Kisah inspiratif ini tentang Seorang Guru TK yang berhasil membangun usaha Cireng dan mempekerjakan 140 orang karyawan. Sebelum lanjut dengan kisahnya, Bang Mimin boleh bertanya sesuatu ?

Apa arti sukses untuk Kamu ?

Arti sukses bagi setiap orang berbeda, namun bagi Sebagian besar orang sukses itu ketika ia telah memiliki apa yang Ia cita-citakan.

Cireng Crispy Shaza

Nah arti sukses bagi seorang Pengusaha Cireng di Depok lain lagi.

Baginya  “Sukses itu adalah Ketika kita bisa mensukseskan orang lain dan apa yang kita lakukan bisa memberi dampak manfaat bagi orang lain”

– Erni Rahman Cireng Shaza

Dia adalah owner dari Cireng Krispy Shaza. Saat ini Ibu Erni memiliki 2 tempat produksi Cireng yang terletak di Jl Haji Nadin Serua Bujungsari Depok dan satu lagi di daerah Pondok Ketir. Dari usahanya ini Ibu Erni telah mempekerjakan 140 orang karyawan.

Selain sebagai seorang pengusaha, Ibu Erni rupanya juga berprofesi sebagai Guru TK di TK IT Darusalam dan telah menekuni bidang ini selama lebih dari 25 tahun. Profesinya sebagai seorang pendidik tidak lepas dari latar belakang keluarga. Ibu dan bapaknya juga seorang guru. Dari merekalah owner cireng Crispy Shaza ini terinspirasi untuk menjadi guru.

Kisah Inspiratif  Cireng Crispy Shaza

Kenapa Memilih Cireng ?

Cireng dipilih bukan tanpa alasan, makanan ini rupanya adalah salah satu jajanan favorit Ibu Erni. Disamping itu untuk membuat cireng juga tidak membutuhkan banyak bahan. Alasan lainnya, Ibu Erni juga ingin turut menaikkan kuliner lokal sebagai ikon kota depok sebagai sentra kuliner cireng.

Awal mula usaha Cireng Crispy Shaza dibuka adalah cita cita dan juga hobi dari Ibu Erni untuk bisa memberikan dampak positif ke banyak orang dengan pengembangan ekonomi kreatif yang berujung pada peningkatan ekonomi keluarga.

Dari niat baik inilah Ibu Erni ingin membuka usaha Cireng Crispy Shaza dengan tujuan memberikan manfaat pada lingkungan sekitar. Mulailah usaha ini dengan mempekerjakan 4 orang karyawan yang tak lain adalah keluarga dekat.

Sistem pemasaran masih ditawarkan door to door atau dari rumah ke rumah pelanggan. Promosi cireng juga dengan memperkenalkan Cireng saat rapat sekolah atau kunjungan.

Bagaimana Usaha Cireng Crispy Ini Berkembang ?

Ada sebuah kejadian yang menjadi hikmah bagaimana usaha ini bisa berkembang. Disuatu pagi buta Ibu Erni membawakan 30 bungkus cireng untuk dijual. Ditengah perjalanan, hujan turun dengan lebat dan Ibu Erni terjatuh di pom bensin dari motor yang ia kendarai. Cireng jualan Ibu Erni berhamburan kemana mana.

Melihat kejadian ini ada seorang ibu-ibu yang turun dari mobil dan menolong Ibu Erni untuk bangun. Sebagai tanda terima kasih Ibu Erni memberikan 3 bungkus cireng dan meminta kartu nama ibu itu. Dari kejadian ini Ibu Erni tidak down dan tetap gigih untuk berjualan.

Sesampainya dirumah setelah kejadian, Ibu Erni coba menelfon ibu yang tadi menolongnya sambil bertanya “Bagaimana Bu apakah cirengnya sudah digoreng” dan Ibu itupun menjawab belum. Tidak berhenti sampai disitu, tiga hari kemudian Ibu Erni menelfon lagi sambil bertanya pertanyaan yang sama.

Disini Ibu Erni mengingatkan “Bu kalau sudah tiga hari cirengnya belum dimakan, sebaiknya ibu masukkan dulu ke Freezer, karena cireng ini ndak kuat lama.”

Setelah satu minggu dari hari kejadian, Ibu Erni menelfon lagi dengan pertanyaan yang masih sama. Disini ibu tersebut sudah mengenal dan langsung menebak suara bu Erni. Dan Ibu Erni pun masih mendapatkan jawaban yang sama “Maaf bu cirengnya belum digoreng”.

Akhirnya setelah melihat alamat dari kartu nama,  bu Erni pun berinisiatif untuk mengunjungi rumah ibu tersebut. Sambil cerita panjang lebar, Ibu Erni pun menggorengkan Cireng yang pernah ia berikan. Dari sini ibu tersebut tahu kalau Cireng ini uenaak.

Dan singkat cerita, Ibu itu pun menjadi Agen Cireng Crispy Shaza pertama dan mampu menjual 1000 pack perhari.

Moral dari cerita ini adalah Andai saat itu Ibu Erni down, pulang mengeluh dan tidak lagi mau berusaha bangkit usaha Cireng Crispy Shaza tidak akan sebesar ini.

Bagaimana Supaya Usaha Kuliner Ini Bisa Bersaing ?

Tidak mudah menjalankan bisnis kuliner dan bisa bertahan lama. Terlebih dengan mimpi menjadikan kuliner local sebagai ikon suatu wilayah. Ada beberapa hal penting yang menjadi standar dan harus dipenuhi.

Hal tersebut diantara ijin edar dan kehalalan. Mengapa hal ini penting, karena untuk mendapatkan kepercayaan konsumen Anda perlu menjamin keamanan produk yang anda tawarkan.

Dengan begitu produk kuliner yang kita buat mempunyai value dan menjadi pilihan konsumen dengan produk yang sama dari kompetitor.

Untuk calon pengusaha makanan, Ibu Erni berpesan “Intinya Ketika kita mau berkembang, kita harus mengikuti procedural, aturan dan legalitas yang ada”.

Untuk pemasaran, penjualan Cireng Crispy Shaza dibantu oleh agen agen dan distributor yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jogja, semarang, Bali dan banyak juga dibantu oleh ratusan reseller.

Tidak hanya itu Cireng Shaza juga sudah masuk ke beberapa modern retail untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Berapa Modal Awal Cireng Crispy Dibuat

Bagaimana Ibu Erni memodali usahanya bisa menjadi contoh untuk Anda yang akan memulai usaha. Beliau bercerita dengan modal usaha 50 ribu rupiah usaha cireng ini dijalankan. Modal 50 ribu ini tidak menghitung asset ya, tapi bahan yang digunakan untuk membuat cireng.

Mengapa begitu karena Anda pun bisa menggunakan bahan dan peralatan yang ada di dapur saat ini. Lanjut, dengan modal 50 ribu rupiah ini, ibu erni membeli bahan untuk cireng dan menghasilkan 10 bungkus. Cireng Shaza kemudian dijual dan mendapatkan 100 ribu rupiah.

Modal yang digunakan adalah uang sendiri dan bukan meminjam dari siapa-siapa. Nah menariknya adalah bagaimana memanage modal ini sehingga menjadi besar.

Dari penjualan 100 ribu tadi, Modal yang tadinya 50 Ribu dinaikkan jadi 70 ribu dan 30 ribunya disimpan. Dan terus berlanjut seperti itu selama 2 tahun dan tidak mencampurkan modal usaha dengan kebutuhan rumah tangga.

Sampailah pada produksi usaha sekitar 2 ton perhari atau sekitar 10 ribu pak ditahun 2015 dan omsetnya sudah mencapai 1 Milyar rupiah per bulan.

Hambatan Usaha Cireng Crispy Shaza

Setiap usaha pasti mengalami hambatan dan ada ada saja kegagalan yang ditemui. Nah kalau tadi kita sudah tahu tentang kesuksesan usaha ini tidak lengkap rasanya jika tidak mendengar apa saja kegagalan yang pernah dialami dan hambatan yang dihadapi.

Gagal Produksi

Dalam perjalanan usahanya, suatu waktu dalam satu kali produksi Cireng Crispy Shaza mengalami gagal produk. Dari sekitar 10 ribu pak yang diproduksi ada 4 ribu pak yang rusak karena kemasan menggembung. Setelah di teliti ternyata gula yang dipakai untuk sausnya mengalami fermentasi.

Pernah juga cirengnya mengalami benyek dikarenakan kualitas sagunya yang kurang bagus. Dari kegagalan inilah owner cireng Crispy Shaza mengevaluasi usahanya. Pemilihan bahan baku harus mengikuti standar produksi dan tetap dijaga sumber kehalalannya.

Sejalan dengan itu Cireng Crispy Shaza juga selalu memperpanjang ijin edar dan kehalalannya. Bak sekali mendayung 2-3 gunung terlewati dengan cara ini kualitas bahan yang akan digunakan menjadi selalu terkontrol.

Tidak Bayar

Selain bermasalah diproduksi, cireng crispy shaza juga pernah mengalami hambatan finansial. Hal ini dikarenakan banyak reseller atau agen yang tidak mematuhi MOU pembayaran. Contoh kasus ada salah satu agen yang memasukkan produk ke swalayan. Dari pihak swalayan sudah membayar ke agen tersebut namun dari pihak agen tidak membayarkan ke pabrik. Kerugian yang dialami bervariasi mulai dari 130 juta sampai 200 juta. Dan tidak ada itikad baik dari agen untuk membayarnya.

Apapun yang kita lakukan balik lagi ke niat awal

Yang patut diacungi jempol dari Owner Cireng Crispy Shaza adalah Meskipun menghadapi banyak tantangan dan rintangan, keteguhannya untuk menjalankan niatnya sejak awal tetap ia jalankan demi menyejahterakan 140 karyawan yang bekerja padanya.

Pernah suatu waktu ia ditawarkan mesin produksi untuk mengolah cireng. Dengan adanya mesin ini tentu produksi cireng akan jauh lebih efisien dan cepat.

Setelah berdiskusi dengan suami, Ibu Erni merenungkan mau pilih yang mana efisiensi dan efektifitas dari doa dari orang-orang yang bersyukur atau tenaga mesin itu. Akhirnya tawaran mesin itupun ditolak.

Hidup untuk memberi manfaat kepada lingkungan dan orang orang disekitarnya . Allah SWT akan membukakan jalan dari tempat yang lain yang justru kita tidak sangka sangka.

Semoga kisah Cireng Crispy Shaza Modal 50 Ribu Kini Bisa Punya 140 Karyawan ini bisa menginspirasi Anda dalam membangun usaha.

“UMKM yang hebat adalah penopang ekonomi Indonesia yang kuat”.

Media inspirasi usaha ini disadur  dari chanel youtube “Jaga Lilin “ untuk anda yang ingin menonton video kisah inspiratif ini silahkan mengunjungi kanal youtubenya. Jangan lupa like dan subscribe untuk beri mereka dukungan menyebarkan kebaikan.

 

Salam Uenaak

Makan uenaak tidur nyenyak